Jumat pagi, 16 September 2006, saat sarapan, si Abang secara mendadak minta dikhitan dan sebagai hadiah, cukup dibelikan sepeda. Bapak jadi surprise sekali. Ini mirip ulangan beberapa puluh tahun silam ketika Bapak kecil minta dikhitan saat sarapan yang membuat surprise si Kakek dan dengan tuntutan yang sama pula, sepeda. Responnya juga hampir mirip, hari itu juga langsung ditindak lanjuti, bedanya Bapak kecil langsung dibawa pagi itu juga ke klinik, sedangkan si Abang nunggu dokter datang ke rumah selepas maghrib.
Bedanya lagi, sang Abang langsung menangis saat lihat jarum suntik dan tangisannya baru berhenti saat prosesi selesai, sedangkan Bapak kecil rada "cuek" tak ada tangisan bahkan mengamati secara live prosesi saat pemotongan. he he he.
Satu lagi perbedaan mencolok, teknologi khitan Bapak kecil masih konvensional --- pakai pisau, jahitan dan juga darah, tak bisa langsung bercelana, tiap lepas perban selalu tersika, sedangkan si Abang rada canggih --- pakai metode smart knop, tak ada darah, tak pakai jahitan, tak ada perban dan langsung bisa mandi terus pakai celana.
Kalau yang ini mirip: tak ada foto dokumentasi saat prosesi. Saat Bapak kecil dikhitan, memang kejadian serba cepat dan belum ada teknologi instan ala digital camera. Sedangkan saat si Abang dikhitan, digital camera ada, namun Bunda tak tega untuk melihat dan memilih menjauh, sementara si Bapak sibuk menghibur si Abang dan (jujur) rada senewen juga hingga akhirnya prosesi bersejarah tak terekam. he he he. Biarlah, yang penting si Abang sekarang sudah bisa mengagumi sepeda hasil dari keberanian dia untuk dikhitan.
Selamat ya Bang, semoga menjadi anak sholeh dan tetap berani mewujudkan saat ada keinginan positif.
(Depok, 18 September 2006)

Si Abang Fauzan saat pelepasan siswa TK Alif Depok. Selamat menempuh jalan baru di tempat sekolah baru nanti ya Bang dengan semangat yang baru juga. Tak terasa, Bapak dan Bunda juga sudah tambah usia.

(Depok, 1 Juli 2006)

Si adik Hafiz mau berganti pose sedikit saat di foto. Nongkrong di dahan pohon. Awas jatuh dik.
(Bogor, 29 April 2006)

Masih di Kebun Raya, sebelum pulang ke rumah Engkong di Cikaret, abang Fauzan dan adik Hafiz menyempatkan diri tuk mejeng bareng Kakek, Nek Biring, Ninik dan Engkong serta Bunda.
(Bogor, 29 April 2006)

Sembari hunting bunga dan bibit ke Kebun Raya, santai dulu. Saat santai benar-benar dimanfaatkan adik Hafiz untuk olah raga dengan Kakek. Pokoknya, Kakek tak boleh terlihat "menganggur", bengong dikit aja langsung diajak ber kung-fu ala "Rusli" (maksudnya: Bruce Lee) dan baru berhenti kalau si Kakek minta ampun.
Salah satu contoh dampak buruk dari PS/2, :)
(Bogor, 29 April 2006)

Bunga anggrek yang bikin Bunda gregetan. Sayang namanya tak sempat dicatat dan jadinya cuma bisa menikmati gambar tanpa nama. Bunga-bunga ini koleksi Taman Anggrek Kebun Raya, Bogor.
Anggrek putih (kiri bawah) merupakan "The Most Wanted" dalam waktu dekat ini.
(Bogor, 29 April 2006)

Foto "Ulil" si ulat daun peliharaan Fauzan yang mulai "bobok" untuk mengawali metamorfosis. Si Ulil ini sudah menghabiskan daun jeruk hiasnya Bunda. Syukurlah Bunda mau merelakan tanamannya, yang penting si abang juga si adik bisa melihat fase perkembangan ulat daun secara "live". Anehnya, si Ulil ini memilih dinding pot sebagai tempat boboknya.
(Depok, 23 April 2006)

Tanggal 25 April 2006, taman bermain Jerapah Kecil Depok --- tempat Hafiz belajar dan bermain --- mengadakan study tour ke Taman Impian Jaya Ancol. Si abang yang notabene bukan anggota Jerapah Kecil sempat ngambek habis-habisan mo ikutan. Alhamdulillah, akhirnya si abang bisa turut serta. Semua foto ini hasil jepretan Bunda.

Si dua botak sedang asyik nonton film. Di cukur sehari sebelum Kakek dan Nek Biring datang dari Medan. Biar adem alasan awalnya. Ternyata setelah dicukur, hampir setiap hari hujan terus mengguyur kota Depok. Mungkin ini salah satu syarat biar hujan turun terus atau ini contoh tindakan yang tidak tepat sasaran. :))
(Depok, 25 April 2006)

Kakek dan Nek Biring datang dari Medan berkunjung ke Depok sejak tanggal 16 April 2006 kemaren.
Setelah seminggu di Depok, "Harry Potter" nya Bunda langsung diganti media. Sempat juga mempermak beberapa adenium dan melakukan okulasi dengan adeniumnya Uwak.
(Depok, 24 April 2006)